Berapa Harga Data Yang Dicuri Hacker?

Hampir sebagian besar orang pastinya pernah mendengar kejahatan di dunia maya menyerupai pencurian data dan identitas, bahkan tak sedikit pula yang menjadi korban.

Selengkapnya soal Hacker baca disini

Sayang sekali, belum ada yang tahu seberapa besar nilai dari pencurian data tersebut. Apa Kamu juga demikian?

Dalam sebuah penelitian terbaru dari Kaspersky Lab menunjukkan, walau identitas digital pengguna mungkin tidak bernilai banyak apabila diuangkan, tetap saja itu merupakan aset penting bagi para hacker yang sanggup dipakai dengan cara lain.

Penelitian ini juga menemukan selera para hacker yang melaksanakan pencurian data dari layanan populer, termasuk melalui akun media umum dan susukan jarak jauh ke situs game.

Para pengguna yang kebingungan atas seberapa besar nilai data pribadinya, mengakibatkan mereka melaksanakan pendekatan asal-asalan terhadap keamanan. Alhasil, hacker jahat sanggup dengan gampang melaksanakan pencurian data serta kejahatan siber lainnya.

Peneliti Kaspersky Lab menemukan bahwa pelaku sanggup menjual kehidupan digital seseorang yang lengkap seharga kurang dari 50 USD atau sekitar 700 ribu rupiah di dark web.

David Jacoby, Peneliti Keamanan Senior di Kaspersky Lab, menyampaikan peretasan data yakni bahaya besar bagi setiap orang. Ini berlaku baik untuk individu dan masyarakat, alasannya yakni data yang dicuri ini sanggup mendanai banyak kejahatan sosial.

“Untungnya ada langkah yang sanggup diambil guna mencegahnya, termasuk dengan memakai perangkat lunak keamanan siber. Apalagi mengingat banyaknya data dibagikan secara gratis, khususnya pada profil media umum yang tersedia secara publik atau untuk organisasi,” kata Jacoby dalam keterangan resminya.

Data yang Dijual
Adapun identitas digital yang dijual meliputi data dari akun media sosial, rincian perbankan, susukan jarak jauh ke server atau desktop, bahkan data dari layanan terkenal menyerupai Netflix, Spotify, situs game, aplikasi kencan, dan situs pornografi yang mungkin menyimpan isu kartu kredit.

Sementara itu, para peneliti menemukan bahwa harga satu akun yang diretas bernilai lebih rendah, dengan sebagian besar harga penjualan berkisar di 1 USD atau sekitar 14 ribu rupiah per akun. Bahkan pelaku memperlihatkan diskon untuk pembelian dalam jumlah banyak.

Share this post