Persoalan Gadget Blackmarket Yang Murah


Gadget Blackmarket yang banyak menjadikan duduk kasus Persoalan Gadget Blackmarket yang Murah
Gadget Blackmarket yang banyak menjadikan masalah
Harga yang terbilang murah menciptakan ponsel black market (BM) kerap dipilih konsumen. Padahal, bila membelinya, pengguna justru malah akan dirugikan.

Hal ini disampaikan CEO Meizu Indonesia Leakey, ketika berbincang dengan Kami beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, banyaknya ponsel BM beredar di pasaran, menciptakan vendor pusing tujuh keliling.

Pasalnya, keberadaan ponsel tersebut sanggup merusak pasar dan memberi kerugian yang tidak sedikit bagi konsumen. "Sangat-sangat merugikan konsumen," kata Leakey.

Saat ini, vendor ponsel tidak sanggup berbuat banyak untuk membendung masuknya perangkat BM ke Indonesia. Mereka hanya sanggup mengajak konsumen menentukan ponsel resmi.

"Lewat website dan media umum Meizu, kami mengajak konsumen untuk menentukan produk resmi," tutur Leakey.

Untuk membedakan perangkat BM dan resmi sendiri memang cukup sulit. Karena secara bentuk dan spesifikasi relatif sama. Tapi, memang kebanyakan ponsel BM selalu dibanderol jauh lebih murah ketimbang resmi.

Leakey menyarankan lebih baik membayar lebih mahal untuk membeli produk resmi. Sebab laba yang diterima konsumen jauh lebih banyak. Paling utama yaitu ketenangan.

Konsumen akan menerima garansi resmi. Dengan demikian, ketika terjadi kerusakan perangkat, mereka sanggup mengklaim perbaikan di service center.

"Banyak ponsel BM yang masuk ke service center, tapi garansinya tidak berlaku," ungkap laki-laki berkacamata itu.

Leakey berharap pemerintah sanggup bertindak tegas untuk mengatasi masuknya ponsel BM di Indonesia. Pasalnya, jikalau tidak ditanggulangi, maka akan merusak pasar. Padahal vendor sudah berusaha memenuhi hukum Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

"Kami percaya dengan Undang-Undang yang berlaku di sini. Semoga pemerintah sanggup segera mengatasi," pungkas Leakey.

Penggunaan IMEI Bisa Mengatasi Black Market

Peredaran ponsel ilegal di pasar gelap (black market) masih saja merajalela. Memang diharapkan langkah tegas untuk membabat habis ruang bagi ponsel BM, dengan memblokir IMEI misalnya.

Gadget Blackmarket yang banyak menjadikan duduk kasus Persoalan Gadget Blackmarket yang Murah
Banyak cara untuk mengecek IMEI gadget kita
Lee Kang Hyun, Wakil Ketua Wakil Ketua Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) menyebutkan, banjir ponsel BM semakin deras mendekati Lebaran.

Mulai dari lapak online hingga sentra perdagangan ponsel di Roxymas dan mal Ambasador, dikatakan Lee jadi daerah banyak sekali tipe ponsel BM dijajakan para penjualnya.

"Masalah black market ini gak ada habisnya, tetap banjir sekarang. Apalagi mendekati lebaran," ungkapnya ketika berbincang dengan Kami, Rabu (15/6/2016).

Maka dari itu, Lee mendorong pemerintah untuk lebih berani memerangi ponsel ilegal yang secara terang tak menyetor pajak ke negara. Salah satu cara yang diusulkan yaitu dengan melaksanakan pemblokiran IMEI.

Ada tiga kementerian -- yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan — yang mempunyai tugas dalam menggolkan hukum pemblokiran IMEI tersebut, terang Lee.

"Tiga kementerian ini harus kompak untuk membahasnya. Agar negara tak terus-terusan rugi (ponsel BM alasannya yaitu tak bayar pajak)," pungkasnya.

Menurut Gadget Enthusiast Lucky Sebastian, IMEI alias International Mobile Equipment Identity mirip 'KTP' bagi setiap perangkat. Kaprikornus pada smartphone bahwasanya ada dua tanda identitas, kalau di kita mirip KTP.

Pertama yaitu serial number, ini identitas dari pabrikan. Kedua yaitu identitas untuk memakai network, yang kita kenal dengan nama IMEI, yang terdiri dari aba-aba unik 15 angka. Di dalamnya terdapat grup aba-aba untuk menentukan perangkat jalan di jaringan apa, contohnya GSM atau CDMA.

"IMEI ini akan terbaca oleh operator, jadi yang tahu banyak soal perangkat apa ada dimana yaitu operator," kata Lucky.

IMEI pastinya sanggup diblokir, dimana secara teknis hal ini sanggup dilakukan oleh operator atas restu regulator. Alhasil, kalau IMEI diblok, perangkat tersebut tidak sanggup memakai network dari operator, tetapi tetap jalan via WiFi. Intinya tidak sanggup digunakan untuk fungsi telepon dan data dengan SIM operator.

"Seperti di Amerika atau negara-negara Eropa yang menjual perangkat dengan sistem kontrak. Cara menjaga sistem kontrak ini yaitu dengan memblok IMEI, jadi hanya dengan kartu operator tertentu device tersebut akan jalan," lanjut lucky.

Pertanyaan yang kemudian muncul, apakah IMEI yang sudah diblokir sanggup diakali untuk digunakan mirip kondisi normal? Jawabannya, sanggup saja dalam beberapa kasus.

Misalnya kita membeli sebuah smartphone yang di sananya sistem kontrak, katakanlah milik T-Mobile. Sesuai tipenya, banyak di website menyampaikan unlock device, dengan membayar sejumlah uang tertentu, mereka akan menyampaikan aba-aba unlock.

Karena biasanya, pada sistem kontrak, sehabis device habis sistem kontraknya, pelanggan sanggup mengajukan unlock IMEI kepada operator sehingga sanggup digunakan dengan SIM dari operator lain. Nah, celah ini yang digunakan untuk membeli aba-aba unlock.

"Beberapa device juga lock IMEI-nya dilakukan pada software perangkat, sehingga sanggup diakali dengan software tertentu untuk unlock," terang Lucky.

Jadi, jikalau IMEI diblok oleh operator maka si perangkat tidak sanggup memakai SIM dari operator tersebut. Hanya saja, di Indonesia kan ada beberapa operator, pertanyaannya apakah memungkinkan semua operator memberlakukan blok yang sama pada imei tertentu? Ya sanggup saja. Tetapi lain dongeng jikalau sudah berbeda negara.

"Jadi sanggup saja perangkat yang diblok oleh operator Indonesia, tetap sanggup digunakan di operator luar," Lucky menandaskan.

0 Response to "Persoalan Gadget Blackmarket Yang Murah"

Post a Comment

Entri yang Diunggulkan

Tutorial Setting Mikrotik Os = Limit Bandwith,Block Website,Hotspot

Buatlah rancang berdiri sebuah Server yang berfungsi sebagai Server Router, pengatur bandwith, block website dan hotspot jaringan dengan be...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2