Gimana Sih Nasib Media Umum Di Abad Depan?
Peralihan cara berkomunikasi pun tampak semakin jelas. Mulanya, pengguna media umum gemar menyebarkan status atau gambar untuk muncul di feed. Lambat laun, fitur stories di aneka macam platform media umum mengubah kebiasaan tersebut.
Fitur stories bahkan disebut menyalip feed sebagai cara utama orang-orang dalam menyebarkan sesuatu kepada teman mereka. Menurut perusahaan konsultan Block Party, pembuatan dan konsumsi stories meningkat sampai 842 % semenjak awal 2016.
Hampir satu miliar akun di Snapchat, Instagram, Whatsapp, Facebook dan Messenger menciptakan dan menonton tayangan stories. Pergeseran cara ini terbilang luas. Pengguna kini mempertimbangkan bagaimana setiap momen dapat ditambahkan demi menyampaikan eksistensi mereka.
Media sosial juga turut berperan dalam pergeseran ini, mereka terus memperbarui desain tampilan dan lebih menyoroti kamera serta stories pengguna. Alhasil, pengiklan harus memikirkan ulang pesan persuasif mereka dalam sebuah stories yang mampu memikat pengguna tanpa mengklik iklan tersebut lebih lanjut.
Seperti dilansir dari TechCrunch, stories di WhatsApp mempunyai lebih dari 450 juta pengguna aktif per harinya. Stories di Instagram melebihi 300 juta pengguna, dan Facebook Messenger lebih dari 70 juta pengguna.
Ini merupakan data yang dapat menjadi citra masa depan. Block Party menghitung bahwa stories tumbuh 15 kali lebih cepat ketimbang feed pada kuartal kedua 2016 sampai kuartal ketiga pada 2017.
Jumlah itu bahkan belum termasuk stories AMP gres Google yang digunakan oleh Netflix dan stories sebagai fitur gres Youtube.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengakui bahwa perusahaannya bakal lebih fokus ke stories. Ia juga berencana menghadirkan fitur iklan di stories dan memastikan formatnya sama baiknya menyerupai iklan pada feed.
Pendiri dan eks CEO Instagram, Kevin Systorm sendiri tak menyadari jikalau fitur stories akan menjadi cara berkomunikasi yang digandrungi banyak pengguna. Saat dirilis, Systorm mengatakan, “itu hanya menciptakan Kamu dapat melihat sorotan”.
Systorm tampak memandang stories sebagai media yang sederhana untuk berkomunikasi. Siapa sangka, fitur ini kini sangat dekat di kalangan pengguna media sosial, sehingga aneka macam platform juga mengadopsi stories.
0 Response to "Gimana Sih Nasib Media Umum Di Abad Depan?"
Post a Comment